SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



CALEG DI CIREBON BANYAK YANG STREES

Diposting oleh paguyubancirex Senin, 13 April 2009


CALEG DEPRESI, Seorang caleg mengikuti pengobatan depresi yang dilakukan oleh Ustaz Ujang di Situ Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin.
CIREBON (SI) – Pengaruh hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2009 terhadap kejiwaan para calon anggota legislatif (caleg) kini makin terlihat. Meski hasil resmi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum final, sudah banyak caleg yang mengalami stres maupun depresi karena mengetahui telah kalah berdasarkan hitung-hitungan pribadi maupun tim suksesnya. Di Cirebon, Jawa Barat, misalnya, tak kuat mental menerima kekalahan pemilu, 15 caleg asal Cirebon dan sekitarnya mengalami depresi. Kini para caleg maupun keluarganya memilih melakukan pengobatan spiritual kepada tokoh setempat, yakni Ustaz Ujang Bustomi asal Desa Sinarancang,Kecamatan Mundu,Kabupaten Cirebon. Ahli pengobatan spiritual ini melakukan pengobatan lewat terapi. Ustaz Ujang,yang juga pimpinan Forum Spiritual Peduli Cirebon (FSPC), melakukan ritual khusus untuk memulihkan kembali mental pasien yang terkena depresi berat. Saat ini 15 caleg asal Kabupaten/ Kota Cirebon,Kuningan,dan Indramayu telah mendatangi padepokan FSPC guna melakukan pengobatan dan menormalkan kembali depresi. Mereka mayoritas datang dibawa keluarganya, bahkan ada juga yang datang sendiri. “Alhamdulillah, sebagian besar mereka sudah ada perkembangan dan merasa legowoatas kekalahannya,” kata Ujang kepada Seputar Indonesia( SI) seusai melakukan ritual penyembuhan depresi di Situ Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, kemarin. Menurut Ujang, rata-rata pasien yang melakukan pengobatan kecewa dengan hasil perolehan suara yang tidak sesuai dengan prediksi. Padahal, tidak sedikit dana yang telah dikeluarkan caleg untuk menarik simpati masyarakat. ”Mereka rata-rata depresi karena perolehan suara kecil, sementara uang yang dikeluarkan kepada tim sukses bisa mencapai Rp200 juta– Rp1,5 miliar,”ungkap Ujang. Prosesi penyembuhan ala Ustaz Ujang diawali dengan melakukan doa guna pembersihan pikiran negatif pasien.Selanjutnya,pasien dimandikan di Situ Patok yang dipercayai warga sekitar airnya memiliki nilai keramat.Lantas,pasien yang langsung dibimbing Ustaz Ujang melakukan doa dengan membaca ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa lainnya. Diperlukan waktu 2–3 hari untuk melakukan terapi pemulihan bagi pasien. Sementara itu, salah satu keluarga caleg yang gagal mulai memesan kamar VIP di rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi Kota Bogor, Jawa Barat.Berdasarkan informasi dari petugas Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM), Bogor, keluarga dari salah satu caleg yang diduga gagal datang ke rumah sakit untuk memesan kamar kelas VIP. Namun,permintaan itu ditolak pihak rumah sakit. Karena prosedurnya, sebelum pasien akan dirawat, harus melalui serangkaian pemeriksaan medis.“Benar sudah ada keluarga yang mengaku keluarga caleg akan booking kamar kelas VIP, tapi kita tolak karena pasien itu harus diperiksa secara medis lebih dulu,” ujar seorang perawat di bagian Poliklinik Psikiater RSMM yang enggan disebutkan namanya kemarin. Informasi tersebut dibenarkan dr Abdul Farid Patuti, Kabag Hukum, Organisasi, dan Humas RSMM.”Saya dapat informasi ada keluarga caleg yang datang ke sini untuk memesan kamar,tapi kita tolak karena prosedurnya tidak bisa seperti itu. Seorang yang akan dirawat harus diperiksa lebih dulu secara medis,” papar Farid Patuti kepada wartawan kemarin. Farid mengungkapkan, pascapemilu, Kamis (9/4),terjadi peningkatan kedatangan pasien gangguan jiwa ke RSMM.Jumlah pasien yang berkonsultasi ke bagian psikiater di RSMM meningkat sekitar 300%. “Ada pasien baru hari ini, jumlahnya 20 orang,dua di antaranya harus dirawat karena gangguan jiwanya cukup berat,”paparnya. Ahli Kesehatan Jiwa dari SMF Kesehatan Jiwa RSU dr Soetomo, Surabaya, Prof dr Nalini Muhdi Agung SpKJ mengatakan, caleg yang kalah maupun yang menang sama-sama memiliki potensi mengalami gangguan mental dan emosional.“ Keduanya rawan mengalami gangguan kesehatan mental,”ujarnya kepada SI di Surabaya kemarin. Menurut dia, caleg yang kalah atau tidak lolos menjadi anggota DPR, DPRD provinsi, maupun DPRD kota/kabupaten akan kehilangan sesuatu yang berharga,baik itu berupa materi,harga diri,jabatan, maupun pengakuan. Namun, hal itu tergantung dari kualitas mental dan kepribadian caleg yang bersangkutan. Caleg yang menang juga memiliki potensi gangguan jiwa dan emosional.Alasannya,saat mereka mencalonkan diri menjadi caleg tidak ada pemeriksaan lengkap mengenai kondisi kesehatan mental/ psikis.Sesuai aturan,seseorang yang maju menjadi caleg hanya disyaratkan mendapatkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter di rumah sakit pemerintah dan dokter puskesmas. (tantan sulthon/haryudi/m roqib)