SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



Borobudur dan Angkor Wat Memiliki Kesamaan

Diposting oleh paguyubancirex Senin, 07 Desember 2009


VIVAnews - Hubungan bangsa Indonesia dan Kamboja ternyata mulai terjalin sejak sebelum masa Raja Jayawarman II di Kamboja, yaitu sebelum abad ke-9. Buktinya, warisan kebanggaan kedua bangsa, Candi Borobudur dan Candi Angkor Wat, memiliki kesamaan.

Demikian menurut kalangan cendekia dan pemerhati sejarah dalam seminar mengenai penelitan Candi Borobudur dan Angkor Wat di kota Siem Reap, 5-6 Desember 2009, seperti yang diungkapkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja.

Berdasarkan peninggalan arkeologi serta catatan beberapa prasasti, interaksi dan hubungan antara masyarakat Kamboja dan penduduk Jawa bahkan telah terjadi pada abad ke-6. Interaksi ini terjalin melalui kegiatan perdagangan yang melibatkan kerajaan di Kamboja dan Indonesia pada masa itu.

Bahkan, dari beberapa model relief yang terdapat di Candi Angkor Wat, ternyata banyak ditemukan kesamaannya dengan yang terdapat di Candi Borobudur dan Prambanan.

Maka, Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Ngurah Swajaya, mengusulkan beberapa rekomendasi konkrit kerjasama kedua negara, seperti pelaksanaan riset mengenai hubungan sejarah kedua negara, pendirian pusat informasi mengenai Borobudur di Siem Riep dan Angkor Wat di Jawa Tengah sebagai salah satu program sister temple antara Siem Riep dan Jawa Tengah.

“Ini melanjutkan kerjasama bidang restorasi cagar budaya dunia seperti yang telah dilakukan melalui proyek kerjasama teknik merestorasi salah satu candi di Siem Riep oleh Indonesia tahun 1994, penjajagan kerjasama sister sites warisan budaya dunia dan kerjasama antara otoritas pengelola warisan budaya Borobudur dan Siem Riep,” kata Swajaya.

Seminar ini juga menghasilkan rekomendasi untuk menjajaki promosi bersama dalam menarik wisatawan asing mengunjungi Borobudur dan Angkor Wat. Sebagai catatan, pada tahun 2008 Angkor Wat berhasil menarik wisatawan manca negara sebesar 1,2 juta sementara wisatawan mancanegara ke Borobudur dan Prambanan berjumlah 400 ribu orang.

Pertemuan dua hari ini juga dihadiri Dirjen Sejarah dan Purbakala-Depbudpar RI dan Dirjen Warisan Budaya-Kementerian Kebudayaan dan Seni Kamboja, wakil gubernur Siem Reap dan Dirjen Apsara Authority Kamboja, PT. Taman Wisata Borobudur serta peserta dari Angkor University, Build Bright University-Siem Reap dan Royal University of Fine Arts-Phnom Penh.

Sumber Berita :