Bandung - Sedikitnya 20 orang Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) melakukan aksi spontanitas dengan membentangkan sejumlah spanduk bernada protes kepada pemerintah. Suasana itu berlangsung di ruang Auditorium PT Kereta Api Indonesia (Persero), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Jumat (5/8/2011).
Para pekerja yang mayoritas pria itu tiba-tiba memamerkan poster-poster kepada wartawan sebelum jumpa pers gelaran Serikat Pekerja Kereta Api berlangsung. "Hidup Serikat Pekerja," teriak mereka menggema di ruang tertutup itu.
Ketua Umum SPKA Sri Nugroho memerintahkan anggotanya untuk memerlihatkan poster itu ke arah sorot kamera foto dan video yang dibidik jurnalis.
"Sarana dan prasarana PT KA, harga mati. Harga mati," seru mereka.
Poster-poster yang mereka usung yakni bertulis, 'SPKA: Sarana+Prasarana, Satu Paket PT Kereta Api. Bila Tidak: Tolak=Mogok', 'Jalan Macet. Katenye Kereta Api Jadi Solusi. Nyatenye...', 'Penyelenggara Sarana dan Prasarana oleh PT KA Merupakan Harga Mati'
Tidak lebih dari 10 menit, protes tersebut dilaksanakan. Setelah itu jumpa pers digelar di ruang tersebut. Tampak hadir pengurus-pengurus SPKA.
::: News Link:::
Para pekerja yang mayoritas pria itu tiba-tiba memamerkan poster-poster kepada wartawan sebelum jumpa pers gelaran Serikat Pekerja Kereta Api berlangsung. "Hidup Serikat Pekerja," teriak mereka menggema di ruang tertutup itu.
Ketua Umum SPKA Sri Nugroho memerintahkan anggotanya untuk memerlihatkan poster itu ke arah sorot kamera foto dan video yang dibidik jurnalis.
"Sarana dan prasarana PT KA, harga mati. Harga mati," seru mereka.
Poster-poster yang mereka usung yakni bertulis, 'SPKA: Sarana+Prasarana, Satu Paket PT Kereta Api. Bila Tidak: Tolak=Mogok', 'Jalan Macet. Katenye Kereta Api Jadi Solusi. Nyatenye...', 'Penyelenggara Sarana dan Prasarana oleh PT KA Merupakan Harga Mati'
Tidak lebih dari 10 menit, protes tersebut dilaksanakan. Setelah itu jumpa pers digelar di ruang tersebut. Tampak hadir pengurus-pengurus SPKA.
::: News Link:::
0 komentar