Malang - Sebanyak 351 kaca jendela serta pintu KA Matamaja tujuan Malang-Jakarta yang ditumpai aremania hancur akibat dilempari warga. PT KA mengaku menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Kepala Stasiun Besar Malang Ixfan Hendri menuturkan, pihaknya masih melakukan perbaikan ratusan kaca tersebut, agar tidak mengganggu perjalanan KA Matamaja hari ini.
Menurutnya, ratusan kaca tersebut pecah setelah dilempari warga, ketika KA melintas. Diduga aksi ini dilakukan karena KA tengah membawa rombongan suporter Aremania. Dimana pihak yang berseteru melampiaskan dengan melempari KA ekonomi tersebut.
"KA sudah dilempari sejak di Jakarta hingga Kediri. Pelaku pelemparan sendiri belum dapat kita ketahui. Yang jelas ada dugaan pelemparan dilakukan, karena kereta mengangkut suporter Aremania," jelasnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/1/2011).
Belum diketahui secara jelas, kata dia, apakah pemicu pelemparan dari penumpang KA atau warga. Hingga saat ini pihaknya masih menyelidikinya. "Kami membawa seribu lebih aremania yang berangkat ke Jakarta dengan harga tiket anak-anak sebesar Rp 40 ribu," terangnya.
Hendri menjelaskan, 351 kaca yang pecah itu terdiri dari kaca jendela atas dan bawah, serta kaca pintu, dari dua perjalanan dua kereta api yang sama.
Pertama terjadi Tanggal 10 Januari 2011 KA Matamaja membawa 11 gerbong penumpang. Sebanyak 70 kaca pecah akibat dilempari. Kedua pada hari ini KA
Matamaja dari Jakarta dilempari hingga 281 kaca pecah. "Kita total kerugian lebih dari Rp 50 juta," tegasnya.
PT KA Minta Tanggung Jawab Aremania
PT akan mengirim surat kepada panitia pemberangkatan Aremania. Pasalnya, diduga kuat aksi pelemparan dipicu KA ekonomi itu mengangkut ribuan Aremania usai menonton pertandingan Persija menjamu Arema Indonesia lusa lalu di Stadion Umum Gelora Bung Karno.
"Kami akan lakukan evaluasi, adanya kejadian ini. Karena tidak dipungkiri ini merugikan kami," tegas Kepala Stasiun Besar Malang, Ixfan Hendri saat berbincang dengan detiksurabaya.com, di ruang kerjanya.
Surat dalam bentuk pertanggung jawaban itu ditujukan kepada panitia. Sebagai pengkoordinir ribuan Aremania yang berangkat ke Jakarta menggunakan kereta api.
"Surat kita kirim ke panitia, untuk minta pertanggung jawaban mereka (panitia,red)," tandasnya.
Meski demikian, Hendri enggan membeberkan secara jelas, bentuk pertanggungjawaban yang dilayangkan kepada Aremania julukan suporter Arema Indonesia itu.
"Pokoknya kita minta tanggung jawab," katanya.
Ditanya apakah PT KA akan mempertimbangkan kembali, memberikan fasilitas kereta api bagi Aremania ke depannya. Hendri menuturkan, sudah terbesit ide untuk
meminimalisir adanya aksi pelemparan jika kereta api tengah membawa Aremania. Dengan jalan meminta Aremania untuk menggantungkan atributnya ketika menumpang
kereta api.
"Mungkin dengan jalan meminta Aremania tidak mengenakan atribut mereka. Jika dengan begitu, mereka merupakan penumpang KA. Dan jika ada tindakan pelemparan
dari warga, mereka menjadi korban bisa dibawa ke jalur hukum," beber Hendri, yang baru dua bulan menjabat ini.
::: News Link :::
Kepala Stasiun Besar Malang Ixfan Hendri menuturkan, pihaknya masih melakukan perbaikan ratusan kaca tersebut, agar tidak mengganggu perjalanan KA Matamaja hari ini.
Menurutnya, ratusan kaca tersebut pecah setelah dilempari warga, ketika KA melintas. Diduga aksi ini dilakukan karena KA tengah membawa rombongan suporter Aremania. Dimana pihak yang berseteru melampiaskan dengan melempari KA ekonomi tersebut.
"KA sudah dilempari sejak di Jakarta hingga Kediri. Pelaku pelemparan sendiri belum dapat kita ketahui. Yang jelas ada dugaan pelemparan dilakukan, karena kereta mengangkut suporter Aremania," jelasnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/1/2011).
Belum diketahui secara jelas, kata dia, apakah pemicu pelemparan dari penumpang KA atau warga. Hingga saat ini pihaknya masih menyelidikinya. "Kami membawa seribu lebih aremania yang berangkat ke Jakarta dengan harga tiket anak-anak sebesar Rp 40 ribu," terangnya.
Hendri menjelaskan, 351 kaca yang pecah itu terdiri dari kaca jendela atas dan bawah, serta kaca pintu, dari dua perjalanan dua kereta api yang sama.
Pertama terjadi Tanggal 10 Januari 2011 KA Matamaja membawa 11 gerbong penumpang. Sebanyak 70 kaca pecah akibat dilempari. Kedua pada hari ini KA
Matamaja dari Jakarta dilempari hingga 281 kaca pecah. "Kita total kerugian lebih dari Rp 50 juta," tegasnya.
PT KA Minta Tanggung Jawab Aremania
PT akan mengirim surat kepada panitia pemberangkatan Aremania. Pasalnya, diduga kuat aksi pelemparan dipicu KA ekonomi itu mengangkut ribuan Aremania usai menonton pertandingan Persija menjamu Arema Indonesia lusa lalu di Stadion Umum Gelora Bung Karno.
"Kami akan lakukan evaluasi, adanya kejadian ini. Karena tidak dipungkiri ini merugikan kami," tegas Kepala Stasiun Besar Malang, Ixfan Hendri saat berbincang dengan detiksurabaya.com, di ruang kerjanya.
Surat dalam bentuk pertanggung jawaban itu ditujukan kepada panitia. Sebagai pengkoordinir ribuan Aremania yang berangkat ke Jakarta menggunakan kereta api.
"Surat kita kirim ke panitia, untuk minta pertanggung jawaban mereka (panitia,red)," tandasnya.
Meski demikian, Hendri enggan membeberkan secara jelas, bentuk pertanggungjawaban yang dilayangkan kepada Aremania julukan suporter Arema Indonesia itu.
"Pokoknya kita minta tanggung jawab," katanya.
Ditanya apakah PT KA akan mempertimbangkan kembali, memberikan fasilitas kereta api bagi Aremania ke depannya. Hendri menuturkan, sudah terbesit ide untuk
meminimalisir adanya aksi pelemparan jika kereta api tengah membawa Aremania. Dengan jalan meminta Aremania untuk menggantungkan atributnya ketika menumpang
kereta api.
"Mungkin dengan jalan meminta Aremania tidak mengenakan atribut mereka. Jika dengan begitu, mereka merupakan penumpang KA. Dan jika ada tindakan pelemparan
dari warga, mereka menjadi korban bisa dibawa ke jalur hukum," beber Hendri, yang baru dua bulan menjabat ini.
::: News Link :::
0 komentar