Sejumlah pemerhati, aktivis, pekerja rumah tangga serta keluarganya mengirimkan somasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY dianggap gagal melindungi para pekerja rumah tangga baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
Pengiriman somasi itu diwakili oleh kuasa hukum mereka yang tergabung dalam Tim Pembela Pekerja Rumah Tangga, Senin (15/2/2010), sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, mereka akan membacakan somasi itu di Kantor LBH Jakarta, Jl Diponegoro No 74, Jakarta Pusat (Jakpus), sekitar pukul 10.00 WIB.
Mereka menilai, pemerintan telah gagal menyediakan instrumen hukum yang memberi jaminan perlindungan PRT di dalam dan luar negeri. Hal itu mengakibatkan penderitaan berkepanjangan bagi PRT-PRT tersebut.
Padahal PRT telah memberikan kontribusi besar terhadap bergeraknya roda perekonomian negara.
"Namun, yang terjadi PRT masih diperlakukan sebagai budak dengan kondisi kerja tidak layak," kata Koordinator Tim Pembela PRT, Tommy Albert M Tobing, melalui rilis kepada detikcom.
Menurut Tommy, ketidakpedulian negara terhadap PRT sama saja pemerintah telah melakukan dehumanisasi. "Dehumanisasi ini tidak boleh dibiarkan terus menerus, harus diakhiri," cetusnya.
0 komentar