SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



PT KAI Laporkan Pengrusakan Demo Sopir Taksi, Ojek dan Bajaj

Diposting oleh paguyubancirex Kamis, 11 Maret 2010

Jakarta - Akibat unjuk rasa sopir taksi, ojek dan bajaj yang berlangsung rusuh, sejumlah fasilitas di Stasiun Gambir mengalami kerusakan. Menajemen PT KAI akhirnya melaporkan kasus pengerusakan itu ke Polres Jakarta Pusat.

"Sehubungan peristiwa Rabu kemarin, kami tadi malam sudah melaporkannya ke Polres Jakarta Pusat," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Dejabotabek, Sugeng Priyono di kantor Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA), Jl Ir H Djuanda, Jakarta, Kamis (11/3/2010).

Menurutnya langkah hukum tersebut ditempuh karena dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh para supir taksi merusak fasilitas umum di stasiun Gambir. Tidak hanya itu, massa pengunjuk rasa ternyata juga merusak sejumlah kendaraan pribadi milik karyawan PT KAI.

"Mereka telah melakukan tindakan anarkis, mendobrak pagar, merusak kaca kantor kepala stasiun, merusak mobil, dan melakukan sweeping serta pengangancaman," sambung Sugeng.

Aksi yang berlangsung Rabu (10/11) tidak hanya melibatkan puluhan sopir taksi, tukang ojek dan bajaj yang dilarang mangkal di Stasiun Gambir tetapi juga LSM Bendera. Namun di dalam laporannya PT KAI tidak menunjuk langsung siapa yang bertanggung jawab atas kerusuhan dalam aksi demontrasi tersebut.

"Kami tidak menyebut orang per orang, kami hanya laporkan pengrusakan dan tindak anarkis tersebut saja. Kami minta agar polisi menyelidiki pelaku pengerusakan tersebut," jelas Sugeng.

Pada kesempatan sama Kepala Stasiun Gambir Sofyan Hasan menyatakan pihaknya merasa terancam dengan aksi anarkis yang pengunjuk rasa lakukan. Dia menegaskan penertiban yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada penumpang.

"Banyak dari mereka juga yang menjadi calo, jadi itu sungguhmembuat penumpang tidak merasa nyaman," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seratusan orang yang terdiri dari tukang ojek dan pengemudi taksi berunjuk rasa di Stasiun Gambir. Massa menuntut pihak stasiun kembali mengijinkan mereka untuk kembali mencari penumpang di dalam stasiun.

:::News Lin:::