KA Parahyangan Dihentikan
Tarif Argo Gede Tidak Turun, Pelanggan Enggan Naik Kereta
Tarif Argo Gede Tidak Turun, Pelanggan Enggan Naik Kereta
Seperti misalnya Gembira Putra Agam (26), karyawan swasta sebuah perusahaan di Jakarta ini mengaku menyayangkan dihentikannya operasional KA Parahyangan.
"Sayang kalau harus dihentikan. Soalnya Parahyangan menjadi pilihan saya untuk pulang ke Jakarta atau saat di akhir pekan datang ke Bandung," ujarnya kepada detikbandung, Senin (19/4/2010).
Jika operasional KA Parahyangan sudah dihentikan, pria yang akrab disapa Gembi ini mengaku akan berganti ke mobil travel.
"Kalau sudah ditutup, travel jadi pilihan saya. Soalnya harganya lebih murah dari Argo Gede. Kecuali kalau Argo Gede mau menurunkan tarifnya hingga kisaran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribuan," terangnya.
Hal senada dituturkan Angga (27), karyawan swasta perusahaan di Jakarta ini mengaku lebih memilih jasa transportasi lain ketimbang harus menggunakan jasak kereta Argo Gede.
"Kalau untuk dari Jakarta ke Bandung sepertinya saya akan naik bis saja. Karena harganya hampir sama dengan Parahyangan. Kecuali kalau Argo Gede bisa turun harga," terangnya.
Menurutnya, tarif KA Parahyangan dinilainya sudah cukup murah meskipun kedatangannya sering terlambat. "Kalau tarifnya jelas murah. Bahkan waktu awal-awal tahun 2000-an lalu waktu tol Cipularang baru dibuat sempat Rp 20 ribuan. Meski sering terlambat setengah jam rata-rata," tandasnya.
::: News Link :::
0 komentar