Cirebon -  Ratusan warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura Cirebon,  menyerang lokasi pembangunan PLTU Cirebon. Sejumlah fasilitas di lokasi  PLTU tersebut rusak dan empat sepeda motor milik pegawai dibakar massa.  Aksi  massa dipicu kekesalan atas musyawarah yang dilakukan pihak PT Cirebon  Electrik Power (CEP) selaku main kontraktor PLTU senilai Rp 7 triliun  ini. Warga meminta adanya pengerukan sungai akibat pendangkalan yang  disebabkan oleh aktifitas PLTU.  Massa menyerang kantor rekanan  PLTU dan merusak fasilitasnya. Selain itu, massa juga melempari Kapolres  Cirebon, AKBP Sufyan Syarif yang berusaha menenangkan massa.  "Pak  Kapolres dilempar batu hingga giginya tanggal. Massa sangat beringas  dan mengobrak-abrik kantor PLTU dari berbagai penjuru," ujar salah  seorang perwira polisi di lokasi kejadian, Rabu (28/04/2010).  Sementara  itu, Kapolres Cirebon AKBP Sufyan Syarif mengaku telah mengamankan  lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait kerusuhan  ini. Namun ia membantah jika kerusahan ini menimbulkan korban jiwa.  "Tidak  ada kerusuhan. Sebelumnya kami sudah antisipasi agar tidak meluas dan  untuk motor yang dibakar sudah kami amankan. Kita akan memfasilitasi  pertemuan ulang antar keduanya malam ini," papar Sufyan kepada sejumlah  wartawan.  Dalam aksi kerusahan ini wartawan tidak diperkenankan  masuk oleh petugas keamanan setempat tanpa alasan yang jelas dan sempat  bersitegang. Sementara itu, polisi belum menahan satu pun pelaku tawuran  yang telah merusak fasilitas PLTU berdaya 650 MW ini.
::: News Link ::
::: News Link ::


 
 


0 komentar