Jakarta - Tidak lama lagi, musim mudik akan mulai terasa. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan, KNKT mulai road show ke berbagai daerah untuk menekankan pentingnya keselamatan penumpang.
"2 Agustus kita akan ke Daerah Operasi (Daop) Jawa Tengah dan Yogyakarta," terang Ketua KNKT Tatang Kurniadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/7/2010).
Menurut Tatang, sebenarnya pertemuan mereka dengan Daop di bagian Jawa itu merupakan kegiatan rutin. Namun menjelang arus mudik, KNKT juga akan mengecek segala kesiapan sarana transportasi yang ada.
"Kita akan menekankan kewaspadaan, kecerdikan untuk mengamati potensi bahaya yang ada," ujar Tatang.
Soal Kereta Api, Tatang mengakui jika masih ada beberapa bantalan rel yang harus dibenahi. Tapi dengan dana yang terbatas, Tatang memaklumi jika proses pembenahan rel di segala lokasi dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, anggota YLKI bidang transportasi, Tulus Abadi menjelaskan masih banyak infrastruktur KA yang harus diperbaiki. Mulai dari pintu perlintasan hingga kualitas gerbong yang ada.
"Karena anggaran yang tersedia untuk biaya perawatan hanya 20 persen, itu sangat mengkhawatirkan sekali," tutupnya.
::: News Link :::
"2 Agustus kita akan ke Daerah Operasi (Daop) Jawa Tengah dan Yogyakarta," terang Ketua KNKT Tatang Kurniadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/7/2010).
Menurut Tatang, sebenarnya pertemuan mereka dengan Daop di bagian Jawa itu merupakan kegiatan rutin. Namun menjelang arus mudik, KNKT juga akan mengecek segala kesiapan sarana transportasi yang ada.
"Kita akan menekankan kewaspadaan, kecerdikan untuk mengamati potensi bahaya yang ada," ujar Tatang.
Soal Kereta Api, Tatang mengakui jika masih ada beberapa bantalan rel yang harus dibenahi. Tapi dengan dana yang terbatas, Tatang memaklumi jika proses pembenahan rel di segala lokasi dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, anggota YLKI bidang transportasi, Tulus Abadi menjelaskan masih banyak infrastruktur KA yang harus diperbaiki. Mulai dari pintu perlintasan hingga kualitas gerbong yang ada.
"Karena anggaran yang tersedia untuk biaya perawatan hanya 20 persen, itu sangat mengkhawatirkan sekali," tutupnya.
::: News Link :::
0 komentar