SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



KECELAKAAN KERETA API

Diposting oleh paguyubancirex Minggu, 03 Oktober 2010


Jakarta - Kecelakaan kereta kembali terjadi. Kereta eksekutif Bima jurusan Jakarta-Surabaya menabrak kereta ekonomi Gaya Baru di Stasiun Purwosari, Solo.
"Kereta Bima seharusnya tidak berhenti di Stasiun Purwosari. Tapi kereta api Gaya Baru yang seharusnya memberi jalan, gerbong paling belakangnya masih melintang saat lansir," ujar Penumpang KA Bima, Suharto, kepada detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Menurut Suharto, kondisi gerbong KA Gaya Baru yang tertabrak cukup parah. Namun demikian KA Bima yang ditumpanginya hanya berhenti sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
"Gerbong paling belakangnya penyok cukup dalam, sepertinya ada korban tadi dibawa tapi kita tidak tahu persis," papar Suharto.

Dirjen Perkeretaapian Kemhub Meluncur ke Pemalang

Jakarta - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan bergerak ke lokasi kecelakaan kereta api di Pemalang, Jawa Tengah. Tundjung akan mengecek jumlah korban serta penyebab kecelakaan maut tersebut.
"Saat ini sudah di Bandara Soekarno Hatta, akan terbang ke Semarang dengan pesawat paling pagi seterusnya ke Pemalang," ujar Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Bambang menjelaskan Tundjung juga akan meninjau operasional kereta di sana. Dia juga memastikan seluruh evakuasi korban berjalan dengan baik.
"Akan dicek mengapa kejadian ini bisa terjadi lalu penanganan korban dan operasional selanjutnya," terang Bambang.
Kereta api eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api bisnis Senja Utama dengan jurusan Jakarta-Semarang di Petarukan, Pemalang sekitar pukul 03.00 WIB. Dari data Kementerian Kesehatan, 9 orang tewas dan 36 luka berat.
Hingga pukul 06.20 WIB, petugas masih melakukan evakuasi pada para korban di lapangan

Jakarta - Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas insiden tabrakan Kereta Api (KA) Senja Utama dan KA Argo Anggrek. Dia meminta maaf atas insiden itu.
"Saya mengucapkan ikut bela sungkawa dan permohonan maaf mewakili pemerintah, kepada seluruh korban yang luka-luka maupun menjadi korban," kata Tunjung saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Menurut dia, peristiwa kecelakaan ini memang di luar dugaan. Dia pun menyayangkan terjadinya peristiwa memilukan ini.
"Tentunya ini adalah suatu hal yang sangat kita sesalkan," tambahnya.
Lebih lanjut, dia sudah meminta petugas kereta di lapangan secepat mungkin melakukan upaya evakuasi dan pertolongan. "Kami instruksikan pertolongan pertama kepada korban," tambahnya.
KA Senja Utama tujuan Semarang diketahui ditabrak KA Argo Anggrek jurusan Surabaya sekitar pukul 03.00 WIB. 3 Gerbong di bagian belakang mengalami rusak berat akibat kejadian ini. 9 Orang penumpang meninggal dunia dan 16 penumpang lainnya mengalami luka-luka.


Jakarta - Sejumlah korban kecelakaan kereta api (KA) di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) menyesalkan lambatnya pertolongan dari tim medis. Bagaimana tidak? Para petugas medis baru tiba di lokasi hampir 1 jam lebih setelah peristiwa maut itu terjadi.
Lambatnya kedatangan petugas medis itu membuat kondisi para korban semakin menderita. Mereka menanggung rasa sakit tanpa mendapat pertolongan apa pun, baik itu infus atau pun obat-obatan penahan nyeri. Padahal secara geografis, lokasi kecelakaan sangat mudah dijangkau.
Warga setempat dan petugas kepolisian yang tiba terlebih dahulu di lokasi kejadian hanya bisa memberikan pertolongan seadanya. Padahal, banyak para korban yang tidak berdaya terjepit besi atau bagian gerbong KA Senja Utama yang hancur diseruduk KA Argo Anggrek.
"Petugas medis lama sekali datangnya. Padahal korban sudah bergelimpangan tidak karuan," kata Rohmat, salah satu penumpang KA Senja Utama di lokasi kejadian, Stasiun KA Petarukan, Pemalang, Sabtu (2/9/2010).
Kondisi juga diperparah dengan lambatnya proses evakuasi para korban. Hal ini disebabkan minimnya peralatan yang dibawa para petugas, baik kepolisian atau pun lainnya, ke lokasi kejadian. Para korban yang terjepit badan gerbong yang hancur 'dibiarkan' begitu saja selama sekian jam.
Sebelumnya diberitakan, KA eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api bisnis Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang di Petarukan, Pemalang sekitar pukul 03.00 WIB. Dari data Kementerian Kesehatan, 9 orang tewas dan 36 luka berat.

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemhub) belum dapat memastikan penyebab kecelakaan kereta api (KA) di Pemalang, Jawa Tengah. Namun jika kereta ditabrak dari belakang, ada beberapa kemungkinan yang bisa dijadikan dugaan awal penyebab kecelakaan maut ini.
"Kalau kereta ditabrak dari belakang, ada beberapa kemungkinan. Yang pertama bisa karena sinyalnya bermasalah," ujar Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Dugaan kedua karena masinisnya melanggar aturan. Seharusnya masinis menjaga jarak antar kereta, sehingga kasus semacam ini tidak terjadi.
"Seharusnya kereta kan satu jarak dibagi dalam beberapa kotak. Ada daerah yang dijaga kosong," terang Bambang.
Menurut Bambang, saat ini pihak Dirjen Perkeretaapian masih fokus melakukan evakuasi. Setelah itu akan dilakukan penyelidikan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk mencari penyebab kecelakaan.
"Nanti akan ada tim dari Dirjen Perkeretaapian dengan KNKT," terang Bambang.
Bambang pun memastikan seluruh korban tewas dan luka mendapat santunan dari asuransi. "Itu pasti. Kita akan pastikan semuanya mendapat hak mereka," tutup dia.

:::: Sumber Detik.com :::