 Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap  dirombak. Saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang  menyiapkan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).  Menurut  Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto  Widayatin, dua posisi direksi yang akan diganti antara lain Direktur  Keuangan dan Direktur Pengembangan Usaha. Sementara untuk posisi  Direktur Utama KAI Ignasius Jonan, menurutnya masih akan dibicarakan  lebih lanjut.  "Dirutnya nanti tergantung kesepakatan pemegang  saham. Pergantian ini akan dilakukan secepatnya, tapi tetap tergantung  hasil di TPA (Tim Penilai Akhir) nanti," katanya di kantornya, Jalan  Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/11/2010).  Ia  menambahkan, beberapa posisi yang dirombak itu alasannya karena sudah  habis masa jabatannya. Selain itu, ada juga yang akan dirombak atas  dasar untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan pelat merah  tersebut.  "Untuk setiap posisi akan dicarikan 3 orang calon untuk  diseleksi. Agar lebih fokus, struktur organisasinya juga akan  dikembangkan," ujarnya.  Setelah dilakukan fit and proper test  oleh Kementerian BUMN, hasilnya akan dibawa ke TPA yang diketuai oleh  Wakil Presiden Boediono. Setelah keputusan TPA keluar, maka jajaran  Direksi dan Komisaris KAI yang baru bisa disahkan melalui Rapat Umum  Pemegang Saham (RUPS).  Pada intinya, menurut Sumaryanto,  pergantian ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada  masyarakat, sehingga mengurangi tingkat kecelakaan kereta. Namun ia  mengakui, tingkat kecelakan kereta api dari tahun ke tahun sudah menurun  dengan adanya peremajaan di tubuh KAI.  Ia menambahkan, agar bisa  memantau kinerja masing-masing direksi, Kementerian BUMN telah  menetapkan 6 poin dalam key performance indicator (KPI) bagi direksi  KAI.  Enam poin tersebut diantaranya, memberikan pelayanan kepada  pelanggan, menyampaiak dengan jelas produk-produk KAI, proses bisnis  yang berkelanjutan, perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kepemimpinan  dalam perusahaan dan kinerja keuangan.  "Nanti poin itu akan dijadikan bobot, jadi bisa diukur dalam satu periode apakah KPI itu terpenuhi atau tidak," jelasnya.
Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap  dirombak. Saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang  menyiapkan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).  Menurut  Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto  Widayatin, dua posisi direksi yang akan diganti antara lain Direktur  Keuangan dan Direktur Pengembangan Usaha. Sementara untuk posisi  Direktur Utama KAI Ignasius Jonan, menurutnya masih akan dibicarakan  lebih lanjut.  "Dirutnya nanti tergantung kesepakatan pemegang  saham. Pergantian ini akan dilakukan secepatnya, tapi tetap tergantung  hasil di TPA (Tim Penilai Akhir) nanti," katanya di kantornya, Jalan  Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/11/2010).  Ia  menambahkan, beberapa posisi yang dirombak itu alasannya karena sudah  habis masa jabatannya. Selain itu, ada juga yang akan dirombak atas  dasar untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan pelat merah  tersebut.  "Untuk setiap posisi akan dicarikan 3 orang calon untuk  diseleksi. Agar lebih fokus, struktur organisasinya juga akan  dikembangkan," ujarnya.  Setelah dilakukan fit and proper test  oleh Kementerian BUMN, hasilnya akan dibawa ke TPA yang diketuai oleh  Wakil Presiden Boediono. Setelah keputusan TPA keluar, maka jajaran  Direksi dan Komisaris KAI yang baru bisa disahkan melalui Rapat Umum  Pemegang Saham (RUPS).  Pada intinya, menurut Sumaryanto,  pergantian ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada  masyarakat, sehingga mengurangi tingkat kecelakaan kereta. Namun ia  mengakui, tingkat kecelakan kereta api dari tahun ke tahun sudah menurun  dengan adanya peremajaan di tubuh KAI.  Ia menambahkan, agar bisa  memantau kinerja masing-masing direksi, Kementerian BUMN telah  menetapkan 6 poin dalam key performance indicator (KPI) bagi direksi  KAI.  Enam poin tersebut diantaranya, memberikan pelayanan kepada  pelanggan, menyampaiak dengan jelas produk-produk KAI, proses bisnis  yang berkelanjutan, perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kepemimpinan  dalam perusahaan dan kinerja keuangan.  "Nanti poin itu akan dijadikan bobot, jadi bisa diukur dalam satu periode apakah KPI itu terpenuhi atau tidak," jelasnya.
SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI
Direksi dan Komisaris Kereta Api Bakal Dirombak
Diposting oleh
paguyubancirex
Selasa, 23 November 2010

 
 


0 komentar