SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



KULTUM RAMADHAN

Diposting oleh paguyubancirex Rabu, 03 Agustus 2011

Isra’ dan mi’raj dan Puasa


Assalamu’alaikum wr wb

Riwayat :

Pada saat Muhammad SAW sedang istirahat di beranda sambil tidur-tiduran, datanglah Malaikat Jibril memanggil : Muhammad…. yang dipanggil tetap tidak bangkit dari tiduran, lalu dipanggilnya sekali lagi, namun Muhammad tidak juga bangkit, maka panggilan yang ketiga pun terlontar, barulah sank Muhammad bangun dengan agak kaget lalu mengucapkan salam.

Sesaat berdialog ringan, maka dibedahlah dada Muhammad untuk dibersihkan hatinya (artinya Allah SWT menjamin kesucian hatinya) kemudian Muhammad diberangkatkan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, selanjutnya diangkat kelangit melewati 7 (tujuh) petala langit sampai akhirnya ke Sidratul Muntaha, disinilah Allah SWT memberikan kewajiban kepada Muhammad untuk melaksanakan sholat 5 (lima) waktu dalam sehari semalam.

Segala peristiwa yang tunjukkan oleh Allah SWT sejak langit pertama s/d langit ke tujuh adalah bertemu dengan para nabi terdahulu mulai dari nabi Isa, Nuh, Musa dan Harun, Isma’il, Idris, Dawud lalu nabi yang wajahnya mirip dengan wajah nabi Muhammad yaitu Ibrahim. Selain itu beberapa peristiwa tingkah laku penghuni Neraka pun ditampilkan secara nyata.

Perintah puasa merupakan kewajiban yang disampaikan oleh Malaikat Jibril melalui al qur’an Al Baqarah ayat 183, dimana puasa bagi umat terdahulu adalah bentuk munajat kepada Allah SWT yang menunjuk kan keseriusannya sampai rela untuk berprihatin, bertapa, menghindari makan dan minum untuk menjadikan yang Maha Kuasa memberikan apa yang dimintanya. Nabi Dawud melakukan sehari puasa sehari makan.

Makna / Hakikat :

Maksud dari peristiwa diatas menunjukkan betapa Allah SWT sangat serius dalam memerintah manusia untuk melaksanakan sholat 5 waktu sehingga dalam segala kondisi pun tak luput dari kewajiban tersebut, dari sehat, kaya, miskin, yatim, ditempat dan diperjalanan, sakit tetap melakukannya walaupun dengan duduk, tidur, kode dan tangan dan mata mengedip, ini menunjukkan betapa Allah SWT meyakinkan kepada manusia bahwa tuhan yang pantas di sembah hanya Allah SWT dan sangat penyayang sehingga walaupun hukumnya wajib masih diberi keringanan untuk tatap melakukannya dengan segala kemampuannya terutama bagi yang telah balig dan dalam keadaan tidak haid, tentunya jangan sekali-kali menyekutukan dengan yang lain apapun benda dan bentuknya.

Sedangkan Puasa wajib bulan Ramadhan adalah kuajiban yang sangat dibatasi kepada orang yang mampu saja sehingga ketika sakit, dalam perjalanan, mengandung, bekerja keras dengan alasan takut atau khawatir bisa mengakibatkan bahaya bagi orang lain dan janin boleh meninggalkan puasa bulan Ramadhan untuk dilaksanakan di 11 bulan lainnya atau membayar diyat, memerdekakan hamba sahaya, memberi makan 40 orang miskin dan banyak pengganti yang lain.

Hal yang sangat perlu di perhatikan dalam bulan Ramadhan ini adalah :

1. Mengakhirkan sahur (2/3 malam ibadah) 6. Dzikir dan Berdo’a

2. Menyegerakan berbuka puasa (tajil) 7. Ibadah yang khusuk

3. Kiyamulail, sholat malam 8. Menghindari Makruh dan Haram

4. Membaca Al Qur’an 9. Iktikaf

5. Zakat 10. Menunggu Lailatul Qodar

Kesimpulan :

Essensi sholat adalah kewajiban yang tidak bisa di tawar-tawar oleh manusia kecuali belum baligh, majnun dan semaput, diluar kondisi tersebut kita harus melaksanakannya tanpa pandang bulu dengan keringanan yang telah jelas keterangannya. Sedangkan puasa ramadhan merupakan ibadah wajib yang dapat dilaksanakan oleh orang yang merasa mampu saja hanya saja boleh ngutang tapi tak boleh nabung. Inilah sekedar untuk kajian pembaca yang mungkin berharap semakin hari semakin sempurna dalam menjalankan ke imanannya dan semoga mencapai tingkat mutaqin sehingga dapat itkuminannar, amin.

Wassalamu’alaikum wr wb.

di Tulis Oleh :

Pramono Edi

Ketua Paguyuban CIREX