::

Siapa menduga bencana akan datang dengan tiba-tiba. Leni (29), warga Kampung Cipicung Hilir RT 4 RW 2, Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap, selamat dari longsoran tanah yang terjadi sekitar 15.30 WIB, Senin (15/2/2010).

"Waktu kejadian saya ke luar mau ke warung, tapi waktu di luar (rumah) tiba-tiba ada suara gemuruh dan lihat sudah longsor," kata istri dari Adis saat ditemui di kediaman sanak famili yang tak jauh dari rumahnya.

Akibat kejadian itu, seluruh harta benda yang berada di rumahnya tidak sempat diselamatkan. "Semuanya ketimbun dan nggak ada yang selamat," keluh Leni.

Senada dengan Leni, Inik (65) mengaku terkejut dengan longsoran yang menimpa rumahnya. Meski tidak separah yang dialami Leni ia tetap mengaku bersyukur dari maut yang mengancamnya itu.

"Untung saya cepat keluar," kata Inik dengan bahasa Sunda yang kental.

Inik menuturkan, dirinya saat itu tengah berada di dapur. Namun tiba-tiba mendengar gemuruh dari atas tebing. "Bruk! Ada suara keras pas dilihat pohon dari atas (tebing) sudah jatuh nimpa rumah Leni," kisah Inik.

Rumah Leni yang paling parah terkena longsoran tanah. Rumah semi permanen berukuran 4x7 meter itu kini tertimbun gundukan tanah dan merah.

Diakui Leni dan Inik, kejadian longsor besar ini baru kali pertama terjadi. "Dulu pernah juga longsor, tapi tanahnya sedikit yang turun," jelas Leni.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor tersebut. Leni dan juga penghuni rumah yang menjadi korban tanah longsor untuk sementara menginap di rumah tetangga sekitar.

Link Berita