
"Keputusan kami ambil setelah melalui kajian cukup lama dan dicoba dengan diskon tarif dan sebagainya, namun hasilnya tingkat kepadatan penumpang Parahyangan masih rendah baik yang berangkat dari Bandung maupun dari Jakarta," tutur Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT KA Husein Nurroni dalam jumpa pers di kantor PT KA Daop II Jalan Stasiun Timur, Jumat (16/4/2010).
Okupansinya menurut Husein hanya 50-60 persen. Sementara idealnya lebih dari 80 persen. Dengan tingkat okupansi yang rendah PT KA dirugikan sebesar Rp 36 miliar.
Maka, untuk mengganti KA Parahyangan, PT KA akan memaksimalkan KA Argo Gede. KA Parahyangan mulai dihentikan operasinya mulai 27 April 2010.
Diakui Husein, dalam koridor jarak pendek waktu tempuh kereta api lebih lama daripada Tol Cipularang, walaupun peak hour tertentu waktu tempuh kereta masih lebih unggul.
"Untuk itu kami akan lakukan reschedulling kereta argo gedenya. Bila perlu, dengan diskon tarif pada jam-jam tertentu," lanjut Husein
::: News Link ::
0 komentar