Jakarta -  Anak usaha PT Bukti Asam Tbk (PTBA) yaitu PT Bukit Asam Transpacific  Railway (BATR) sedang menjajaki pinjaman dari 5 bank asal China. Untuk  mendanai proyek pembangunan angkutan kereta api dan pelabuhan batubara,  di Tanjung Enim, yang nilainya mencapai US$ 1,5 miliar.  Perbankan  yang sudah memasukkan penawaran pinjaman ke BATR adalah Industrial and  Commercial Bank of China Ltd (ICBC), The Export-Import Bank of China  (China Eximbank), China Development Bank (CDB), dan Bank of China.  Pinjaman yang nantinya akan didapat sebesar US$ 1,05 miliar atau 70%  dari total investasi.  Demikian disampaikan Managing Director  Corporate Relation-Mining & Resources Rajawali Group Darjoto  Setyawan saat ditemui di Apartemen Sommerset, Jalan DR Satrio Jakarta,  Senin (21/6/2010).  "China Railway pendanaan otomatis dari bank  China, karena kan EPC-nya dari mereka. Ini kan kerja sama dengan PTBA  untuk Banko mining. Pinjaman bank secepatnya," ungkapnya.  BATR  sebelumnya juga telah mengikat kerjasama kontrak Engineering,  Procurement and Construction (EPC) dan Kontrak Operator &  Maintenance (O&M) dengan China Railway Group Limited. Kontrak  jangka waktu 4 tahun sejak ditandatanganinya, dan termasuk jangka waktu  pekerjaan desain. Sementara itu, nilai kontrak untuk O&M disepakati  sebesar US$ 3,5 miliar untuk jangka waktu 20 tahun.   Penyelesaian  desain jalur kereta api serta pembebasan lahan sekitar 6 bulan sampai 1  tahun. "Sekarang masih desain 6-8 bulan, konstruksinya tunggu selesai.  Juga persiapan pembebasan lahan. 2013 baru bisa selesai," jelasnya.  Ia  menambahkan, kerjasama proyek Pembangunan Angkutan Kereta Api dan  Pelabuhan Batubara ini akan terbangun sepanjang 307 km dan kapasitas  angkut 25 juta ton per tahun. Ini didapat dari tambang milik PTBA di  Tambang Banko Tengah di Tanjung Enim, dengan cadangan batubara terbukti  500 juta ton.  "Ini kapasitas akan kita angkut dalam waktu 20  tahun," paparnya.
::: News Link :::
::: News Link :::


 
 


0 komentar