Pelayanan PT. KAI
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebagaimana yang kita pahami bersama bahwa PT. KAI sedang dalam proses perbaikan/improvement terhadap pelayanan kepada pelanggan dalam berbagai sisi berikut :
1. Rencana Pembangunan Infra Struktur sepanjang Pulau Jawa dan segera menyusul diluar Pulau Jawa melalui skala prioritas.
2. Memperbaiki Gerbong Kereta dan Pembuatan Gerbong Baru yang lebih canggih dan ramah lingkungan
3. Meningkatkan Pelayanan kepada pelanggan, penumpang dan calon penumpang (Pelayanan Tiket, Ruang Tunggu dan Tingkat Keamanan)
Dari hal tersebut diatas dalam perjalanannya kita harus melihat sedikit ke belakang antara lain :
~ Form Pemesanan, berisi berbagai pertanyaan yang harus diisi, diantaranya ada kolom Jadwal Pemeberangkatan dan Nomor Telepon. (Komentar) Selama ini pencantuman kolom tersebut hanya slogan semata, kereta terlambat tak pernah ada informasi yang disampaikan melalui nomor telepon yang kita cantumkan, penumpang dibiarkan menumpuk di ruang tunggu stasiun dengan alas seadanya dan tanpa ada kompensasi lapar/haus plus kesal karena acara keluarga jadi berantakan.
~ Harga tiket peak seasseon yang selalu lebih mahal seolah ingin merampok para pekerja yang pulang mingguan/bulanan dan pelayanan tiket yang selalu mengatakan “tiket habis” walau terbukti di kereta masih beberapa kursi tak berpenghuni (cadangan) apakah yang ini tidak bisa di jual di detik terakhir kereta mau berangkat sehingga kami bisa beli tiket dengan resmi dan tak perlu adu urat leher dengan petugas PS.
~ Sadarkah berapa banyak penumpang yang berpotensi membayar dengan resmi (tiket) sehingga dapat dijadikan dasar disediakannya kereta tambahan secara efektif dan efisien.
Coba cari solusi :
1. Berendah hatilah (ramah dan waspada) wahai PT. KAI walau Anda jadi moda angkutan favorit dan andalan, karena saat ini telah siap pesaing mengantri lengahnya moda angkutan ini, ingat jalan Tol, murahnya tiket pesawat dan bis excecutive – 5 tahun mendatang bisa-bisa PT. KAI tak lagi mampu bayar utang atas investasinya apabila paradigma Anda masih berkonotasi “Kesombongan” – ngrampok penumpang dengan tarifnya.
2. Usahakan setiap stasium mempunyai "pola pikir" bahwa penumpang Anda ada barang, hewan, manula, balita dan orang sehat yang sangat kritis dengan segala kesenjangan. (Buatlah SOP sebagai standar Stasiun pada setiap kategorinya – Besar, Sedang, Kecil dan Lintasan)
3. Libatkan penumpang melalui quesionare supaya keinginan PT. KAI seirama dengan keinginan penumpang dengan segala logika yang pantas dan berperikemanusiaan. Termasuk didalamnya adalah kesan penumpang terhadap para petugas.
4. Lakukan improvement secara konsisten karena kepuasan pelanggan akan selalu meningkat.
5. Ciptakan wacana untuk melalukan inovasi sehingga suatu saat ada gerbong kamar mandi dan mushola/ruang ibadah sampai ruang privasi. Jangan hanya ada di Kereta Wisata saja. Untuk Kereta Jarak Jauh disediakan mall dan café yang syariah, petugas restorasi tak lagi sebagai tukang asong yang teriak sepanjang lorong.
Kami sebagai penumpang yang selalu berusaha naik kereta dengan resmi dan tak kepingin dihambat untuk mendirikan kebenaran dan keadilan. Please……. PT. KAI berhatilah seperti KYAI, insya Allah suatu saat Per- kerta Api – an di Indonesia akan jadi acuan moda kereta api di seluruh dunia dan…… akherat…? .
Keterlambatan
Jum’at, 28 Oktober 2011 seperti biasa kami serombongan kaum urban yang cinta keluarga di Cirebon dan Tegal ingin segera bertemu sanak buah hati sehingga kami memilih Cirex pemberangkatan pukul 18.30 WIB dari Gambir, alhamdulillah kami sampai di Cirebon pukul 00.10 WIB hari berikutnya – Sabtu dini hari (kapan sampai Tegalnya…?) dan 10 menit kemudian Cirex tambahan datang pula di stasiun Cirebon.
Minggu, 30 Oktober 2011 sudah selayaknya kami para pencari nafkah kembali lagi ketempat kerja dan masih percaya dengan Cirex dari Tegal jam 16.00 WIB dan dijadwalkan berangkat dari Stasiun Cirebon pukul 18.15 WIB, alhamdulillah lagi tertunda karena harus digantinya Gerbong Aling2 bagian belakang, kami maklum demi keamanan bersama, anehnya……??? Hari itu banyak penumpang bergerbong dan bertempat duduk sama yang jumlahnya lebih kurang 70 penumpang (1 gerbong). Untungnya sank Kondektur punya inisiatif dadakan menampung mereka di Kereta Makan dan Eksekutif 5 yang ternyata masih banyak yang kosong. Alasan yang disampaikan kepada kami semua ini akibat perubahan sistem tiketing.
Saran :
Lain kali kalau telat gak perlu minta maaf lagi karena sejak tahun 2003 menurut pengalamanku untuk jadwal Cirex kereta terakhir reguler tepat waktu baru 3 kali. Agar pengumuman dibalik saja “Mohon maaf para penumang/calon penumpang Cirebon Ekspres kali ini pemberangkatan tepat waktu sehingga sebagian penumpang ketinggalan, agar mengembalikan tiket anda ke loket 8 untuk kami ganti 10 kali lipat dari harga tiket Anda”
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Paguyuran Cirex
Pramono Edi