TRIBUNNEWS.COM
CIREBON - Anggota Polisi Khusus Kereta
Api (Polsuska) Cirebon Express, Lukman S (22), melaporkan kasus
pemukulan yang dialaminya di dalam kereta api oleh oknum anggota TNI,
Minggu (12/8/2012) malam.
Kejadian itu hanya berselang sehari setelah kasus dua anggota TNI
yang dilaporkan warga dengan tuduhan penganiayaan terhadap warga di RW
11, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Sabtu
(11/8/2012).
Lukman mengatakan peristiwa itu bermula dari pemeriksaan tiket
penumpang kereta api. Lukman bertugas memeriksa tiket para penumpang
kereta Cirebon Express sesaat setelah meninggalkan Stasiun Gambir,
Jakarta.
Tujuan akhir perjalanan kereta itu adalah Stasiun Kejaksan, Cirebon.
"Saat itu, saya mendapatkan ada delapan penumpang dengan tiket kelas
bisnis tapi duduk di gerbong eksekutif," ujar Lukman kepada wartawan, di
Stasiun Kejaksan, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Minggu (12/8/2012)
malam.
Tiga di antara penumpang itu adalah anggota TNI. Ia mengaku mengenal
ketiga anggota TNI itu karena sering melihat mereka naik kereta api itu.
Pria berusia 22 tahun itu mengatakan lebih dulu meminta lima
penumpang sipil agar pindah ke gerbong bisnis. Hal itu dilakukan seusai
dengan perintah kondektur kereta api Cirebon Express.
"Saya meminta
mereka menempati kursi sesuai yang tertera pada tiket," katanya.
Awalnya, tidak ada masalah. Namun, ucap Lukman, seorang di antara lima
penumpang itu mengadu ke anggota TNI itu.
"Tuntas pemeriksaan karcis, mereka (tiga anggota TNI) mengadang saya di gerbong kamar makan," ujar Lukman.
Anggota TNI itu menarik baju Lukman hingga kancing atasnya lepas.
Selain itu, mereka memukuli wajah korban. "Saya digeret-geret, kancing
baju lepas," ujarnya. Lukman mengalami pemukulan itu sekitar pukul
16.51. Ponsel yang dikantongi dalam saku bajunya rusak karena tangan
ketiga anggota TNI itu sering menekan ponselnya ketika
mendorong-dorongnya.
Hidung Lukman pun mengeluarkan darah dan bibirnya pecah. Ketiga anggota TNI itu juga mengucapkan kata-kata kasar kepada Lukman.
Padahal,
menurut dia, ia hanya berurusan dengan lima penumpang sipil dan belum
menegur ketiga anggota TNI itu. Karena itu, ia melaporkan peristiwa itu
kepada atasannya.
Menurut Kepala PT KAI Daerah Operasional (Daop) III Cirebon, Berlin
Barus, pimpinan tertinggi atau direktur utama PT KAI menyatakan kasus
pemukulan oleh anggota TNI terhadap anggota Polsuska diselesaikan
melalui proses hukum.
Sejauh ini, Dirut PT KAI, katanya, sudah mendatangi markas besar AL
di Jakarta untuk membicarakan hal ini. "Tunggu saja hasilnya," kata dia.
Belum ada tanggapan dari pihak TNI AL mengenai ini. Dandenpom AL,
Kapten Achmad Taufan W, yang dihubungi Tribun melalui pesan singkat,
menolak berkomentar.
"Mohon maaf, belum bisa konfirmasi Komandan (karena) masih dinas di
luar kota," ujarnya via pesan singkat. Dandenpom AD, Letkol Agus
Santoso, pun belum menanggapi hal itu. Agus sempat menerima telepon
Tribun kemarin sore tapi tak sempat memberi keterangan karena sedang
berada di tempat ramai.
::: New Link:::
SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI
Polisi Dianiya 3 Oknum TNI di KA Cirebon Express
Diposting oleh
paguyubancirex
Jumat, 24 Agustus 2012
0 komentar