SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



Pertarungan Kereta Peluru, Akankah RI Menyusul?

Diposting oleh paguyubancirex Minggu, 10 Januari 2010

Indonesia berencana membangun kereta supercepat berteknologi Hydrogen Super Highway yang ramah lingkungan. Selama ini, kereta supercepat menjadi dominasi Prancis, Jepang dan Jerman. Bagaimanakah pertarungan kereta peluru saat ini?

Jika berbicara soal kereta peluru, ingatan orang akan langsung terhubung dengan Train a Grande Vitesse (TGV) Prancis dan Shinkansen Jepang. Sebenarnya masih ada lagi, Inter City Express (ICE) Jerman. Ketiga kereta listrik ini adu lari menjadi yang tercepat. Ketiga negara ini pun bersaing menjual kereta supercepat mereka ke berbagai negara.

TGV dibuat perusahaan Alstom untuk PTKA Prancis (SNCF). Kecepatannya mencapai 300 km/jam, namun pernah mencapai rekor 574 km/jam saat uji coba dengan kondisi kosong tanpa penumpang. TGV juga dijual kepada PTKA Belgia (SNCB) dengan nama Thalys, menyeberang ke Inggris dengan nama Euro Star dan juga dijual ke Korea Selatan dengan nama KTX.

Sedangkan Shinkansen adalah milik PTKA Jepang (JNR). Kereta ini pun mampu melesat dengan kecepatan 300 km/jam. Rekor Shinkansen adalah 581 km/jam. Shinkansen dipergunakan juga di Taiwan, tentu saja dengan nama Taiwan Shinkansen. Jepang pun sedang mempromosikan kereta canggih mereka ke Vietnam dan Brazil.

Kompetitor ketiga adalah ICE buatan Siemens untuk PTKA Jerman (Deutsche Bahn). ICE pun mengikuti dengan kecepatan aman untuk kereta peluru yaitu 300 km/jam. Sedangkan rekor kecepatan ICE hanya 406 km/jam. ICE memiliki jaringan sampai Belanda, Belgia, Swiss dan Austria, bahkan menyeberang dengan kapal ferry ke Denmark. Jerman menjual ICE ke Spanyol dengan nama RENFE dan ke China dengan nama CRH. Russia kini juga sedang memesan ICE.

Bagaimana dengan Amerika Serikat (AS)? Untuk yang satu ini AS agak tertinggal. AS memakai TGV untuk kereta Amtrak Washington-New York. Sedangkan California baru akan membangun kereta peluru sambil menjajaki kerjasama dengan Jepang dan Prancis.

Nah, Indonesia juga berencana memiliki kereta super cepat. Yang digandeng memang bukan Prancis, Jerman atau Jepang, melainkan AS. Perusahaan ini adalah Interstate Traveler yang menawarkan kereta supercepat ramah lingkungan bertenaga surya, hidrogen, dan angin. Akankah kereta bernama Hydrogen Super Highway ini sukses dibangun? Kita tunggu saja.

Sumber Berita :