SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI



Gambir Larang Ojek, Taksi & Bajaj Karena Keluhan Penumpang

Diposting oleh paguyubancirex Senin, 08 Maret 2010


Jakarta - Puluhan sopir taksi non-Blue Bird, tukang ojek dan bajaj menggelar aksi blokir pintu masuk stasiun Gambir. Aksi dilakukan karena pihak stasiun dituding menerapkan tarif sewa pangkalan terlalu tinggi. Hal ini sontak dibantah.

Kahumas Daerah Operasi 1 (Daops 1) PT KA, Sugeng Priyono mengatakan, sejak tahun 2009, stasiun Gambir memang sedang dilakukan pembenahan internal. Hal ini dipicu oleh banyaknya keluhan penumpang yang menggunakan jasa kereta api, khususnya persoalan angkutan setelah turun dari kereta.

"Mereka semua pada komplain, Gambir itu tidak seperti yang dibayangkan. Banyak taksi yang membuat tarif seenaknya, lalu tukang ojek yang menawarkan dengan cara memaksa, dan lain-lain," jelas Sugeng saat dihubungi detikcom, Senin (8/3/2010).

Akibat keluhan itu, manajemen Gambir membuat aturan ketat tentang angkutan umum yang diizinkan 'mangkal'. Hanya taksi dengan tarif argo dan jelas perusahaannya yang diizinkan memiliki pangkalan.

Selain itu, disiapkan 36 lokasi untuk lokasi menunggu para sopir taksi. Sebagai biaya perawatan tempat, PT KA memang mengenakan tarif sebesar Rp 7,5 juta per bulan.

"Rp 7,5 per bulan itu relatif murah. Itu resmi masuk perusahaan (PT KA), mereka yang demo itu nggak mau, pengennya gratis," lanjutnya.

Dengan anggaran tersebut, PT KA mengaku ingin membuat Gambir menjadi lokasi yang lebih nyaman dari sebelumnya. Mulai dari taman, tempat kebersihan, hingga angkutan transportasi.

"Masuk stasiun tanpa peron, toilet gratis, penumpang datang dan berangkat ditata. Sampai taman pun ditata. Perusahaan taksi harus jelas, identitas sopir taksi harus jelas dan lain-lain," tambahnya.

Bagaimana jika para sopir taksi itu terus protes?

"Demo itu kan ada prosedurnya. Kita serahkan saja pada kepolisian," pungkasnya.

:: Link News ::