::: News Link :::
SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DISINI
::: News Link :::
:::: News Link ::::
:::: News Link :::
Buktinya, tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutif laris manis diserbu warga yang ingin menghabiskan waktu keluar kota.
"Sejak seminggu lalu, tiket sudah banyak yang memesan baik lewat online maupun lewat agen-agen kami," kata Humasda PT KA Daops VIII, Herry Winarno, kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi, Jalan Semarang, Kamis (27/5/2010).
Tiket kereta yang banyak dipesan, kata Herry, adalah untuk kereta jurusan Bandung dan Jakarta sepert Argo Bromo Anggrek dan Gumarang. Tiket tersebut untuk pemesanan pada tanggal keberangkatan 27, 28, 29 dan 30 Mei.
Herry mengatakan bahwa tiket kereta pada tanggal 27 Mei untuk jurusan Bandung dan Jakarta hampir 100 % ludes. Sementara tiket untuk tanggal 28 dan 29 relatif masih banyak. "Tiket untuk arus balik juga sebagian besar sudah ludes," tutur Herry.
Meski penumpang membludak, pihaknya kata Herry, tidak akan menambah rangkaian kereta. Yang dilakukan hanyalah mengoptimalisasi rangkaian kereta.
"Bila pada hari biasa rangkaian kereta hanya berjumlah 7 ragkaian, maka besok akan kami tambah 2 rangkaian lagi menjadi 9 rangkaian," tandas Herry.
:: News Link :::
::: News Link :::
::: News Link ::
:: News Link :: Akibatnya pick up terbelah jadi 2 bagian dengan bak terseret hingga 250 meter. Sementara kepalanya terpental sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Beruntung 2 penumpang, masing-masing Sakip dan Gian bisa menyelamatkan diri. Sedangkan pengemudi atas nama Harianto Saputra, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Sumbergempol, ikut terseret di bagian kepala mobil, meski akhirnya hanya mengalami luka berat di bagian kepala. "Dari 3 penumpang hanya 1 yang luka, yaitu sopirnya. Informasi yang saya dapatkan dia luka di kepala dan sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah," terang KBO Reskrim Polres Tulungagung Iptu Siswanto, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com di sela-sela pengamanan Gedung DPRD, Rabu (19/5/2010). Siswanto menambahkan, kini Satuan Lalu Lintas saat ini mengumpulkan data dan mengamankan mobil pick up. "Dua korban selamat juga sudah diminta keterangan, dan hasilnya terkait penyebab kecelakaan mungkin akan bisa segera diketahui," imbuhnya. Di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, berdasarkan catatan kepolisian memang sangat rawan terjadi kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api.
:::: News Link :::
Stasiun Tawang Terendam Banjir, KA Bangun Karta Tertahan 6 Jam
Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, terendam banjir cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah perjalanan Kereta Api (KA) terganggu, termasuk KA Bangun Karta yang tertahan di stasiun itu selama 6 jam. "Ini sudah mulai berangkat. Kereta sampai di Stasiun Tawang pukul 24.00 WIB lalu tidak bisa melanjutkan perjalanan karena banjir," kata salah seorang penumpang KA Bangun Karta, Wahyu Cahyono, kepada detikcom, Senin (17/5/2010). Wahyu mengatakan, sebagian besar penumpang memilih turun dari kereta dan menghabiskan waktu dengan duduk-duduk di stasiun saat KA menunggu bisa melaju kembali. Bangun Karta adalah KA dengan rute Jombang, Jawa Timur, tujuan Jakarta. Sebelum di Stasiun Tawang pun, imbuh Wahyu, KA yang ditumpanginya itu sempat terhambat akibat banjir di Walikukun, Jatim. Supaya dapat melintasi banjir, lokomotif KA Bangun Karta sampai harus diganti. "Ada sekitar satu jam KA tertahan di Walikukun. Banjirnya tinggi sekali, relnya sampai tidak kelihatan," ucap Wahyu. Menurutnya, ia naik KA Bangun Karta dari Stasiun Kertosono pada Minggu (16/5), kemarin, sekitar pukul 16.45 WIB. Seharusnya KA tersebut tiba di Jakarta sekitar pukul 04.00-05.00 WIB. "Ya, mau bagaimana lagi. Saya tidak bisa masuk kerja hari ini," ucapnya sedih.
Kereta api (KA) dari Jakarta terjebak di Stasiun Tawang, Semarang, sedangkan KA dari Surabaya terhenti di Stasiun Alas Tuwo, Semarang sejak pukul 00.30. KA tidak dapat melewati genangan air yang merendam rel sepanjang 300 meter di Kilometer 0+4 hingga 0+7 di Kecamatan Genuk.
”Lokomotif hanya bisa melewati genangan air setinggi 7,5 sentimeter. Saat ini genangan mencapai 12,5 sentimeter,” kata Wakil Kepala Stasiun Tawang Widodo yang ditemui di Stasiun Tawang kemarin siang sekitar pukul 12.30.
Perjalanan KA tertunda 1,5-11 jam dan baru normal sekitar pukul 13.00. Sebagai contoh, KA Sembrani (Jakarta-Surabaya) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tawang menuju Surabaya Minggu pukul 23.21 baru dapat melaju Senin pukul 11.00. Kereta lainnya yang perjalanannya terlambat, antara lain, adalah KA Argo Anggrek, KA Gumarang, KA Matar Maja, KA Kertajaya, KA Bangunkarta, KA Brantas, dan KA Fajar Utama.
Akibat banjir, Stasiun Poncol, Semarang, membatalkan keberangkatan KA Banyubiru jurusan Semarang-Solo-Yogyakarta pukul 04.50 dan KA Feeder Semarang-Bojonegoro pukul 05.30. Kepala Stasiun Semarang Poncol Ahmad Zahid mengatakan, penumpang KA tersebut dialihkan ke KA Matarmaja yang melalui Solo serta KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya yang melalui Bojonegoro.
Sebagian penumpang yang
Selain rel KA, loket di dalam Stasiun Tawang pun terendam sekitar 10 cm. ”Ini sudah menyusut dibandingkan subuh tadi, yang setinggi betis (orang dewasa),” kata Kusnan (50), pengangkut barang di Stasiun Tawang, Semarang Utara, kemarin siang.
Jalan di luar Stasiun Tawang pun terendam hingga setinggi lutut (sekitar 50 cm). Air juga menggenangi jalan-jalan lain di kawasan Kota Lama setinggi 30-50 cm dan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Selain di Semarang Utara, banjir juga terjadi di Kecamatan Genuk dan Kecamatan Gayamsari. Di Kelurahan Gebangsari, Genuk, ketinggian air mencapai 1 meter. Di Kecamatan Gayamsari, genangan terparah terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kaligawe, Sawah Besar, dan Siwalan dengan ketinggian mencapai 80 cm.
Banjir juga terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Banjir ini terjadi karena tanggul Sungai Cabean yang jebol di tiga titik, masing-masing selebar 25 meter, 20 meter, dan 5 meter, belum diperbaiki.
Bupati Demak Tafta Zani yang meninjau lokasi tanggul yang
Dari Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan, laut yang sedang pasang menyebabkan air Bengawan Solo di Bojonegoro lambat mengalir ke laut kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mendata, seluas 789 hektar tanaman padi usia 7-14 hari, 94 hektar tegalan, dan 4.165 meter jalan desa terendam.
Wilayah permukiman Ledok Kulon, Ledok Wetan, dan Banjarjo di Kecamatan Bojonegoro serta wilayah Ngablak dan Ngulanan di Kecamatan Dander juga kebanjiran.
Di Kabupaten Tuban, luapan Bengawan Solo menggenangi
"Acara pada Jumat bersih ini adalah melakukan pembersihan terhadap gerbong kereta api ikon Stasiun Surabaya Pasar Turi yakni KA Argo Bromo Anggrek," kata Kahumas PT KA Daops VIII, Sri Winarto, kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi, Jalan Semarang, Jumat (14/5/2010).
Selain bagian luar gerbong yang dibersihkan, bagian dalam kereta juga dibersihkan. Para pejabat tertinggi di setiap stasiun dengan giat menyemprot dan mengelap kaca, dinding ataupun tempat duduk para penumpang. Toilet tak luput ikut dibersihkan juga.
Sayangnya, kata Winarto, tak semua kepala stasiun ikut serta dalam acara ini. Dari 51 kepala stasiun, hanya 48 kepal stasiun yang bisa hadir. Winarto menjelaskan bahwa wilayah PT KA Daops VIII terbagi dalam 3 wilayah yakni wilayah A yang terdiri dari 19 stasiun, wilayah B terdiri dari 16 stasiun dan wilayah C yang terdiri dari 16 stasiun.
Nantinya, lanjut Winarto, acara ini akan diagendakan secara rutin dengan tempat berkumpul yang berbeda-beda. Dan kegiatannya juga tidak selalu membersihkan gerbong kereta api.
::: News Link :::
::News Link :::
II
Kereta Api Malabar Jurusan Malang-Bandung yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu anjlok.
KA Malabar tujuan Bandung-Malang anjlok di areal Stasiun Talun, Blitar. Akibat anjloknya KA tersebut, KA Mataremaja yang ada di belakangnya mengalami keterlambatan.
"KA Mataremaja tujuan Jakarta-Malang yang ada di belakangnya mengalami keterlambatan 1 jam. Seharusnya datang pukul 09.00 WIB jadi terlambat datang," ujar Kahumas PT KA Daops VIII, Sri Winarto, kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi, Jalan Semarang, Jumat (14/5/2010).
Sri mengatakan bahwa KA malabar membawa 10 gerbong yakni 3 gerbong kereta eksekutif, 3 gerbong kereta bisnis, 2 gerbong kereta ekonomi, 1 gerbong kereta makan dan 1 gerbong kereta barang. Yang anjlok, kata Winarto, adalah gerbong kereta ekonomi yang berada di rangkaian nomor 9. "Kereta itu mengalami anjlok 2 roda," tutur Winarto.
50 penumpang yang menumpang gerbong yang anjlok itu, lanjur Winarto, dipindahkan ke gerbong yang ada di depannya.
Hingga kini Winarto masih belum mengetahui penyebab anjloknya kereta yang pertama kali dioperasikan pada 30 April iti tersebut. Saat ini upaya pengangkatan masih tengah dilakukan.
"Tidak ada efek terhadap keberangkatan KA di Stasiun Pasar Turi akibat anjloknya kereta di Blitar itu," tandas Winarto.
::; News Link :::
::: News Link :::
Kapendam: Saya Belum Dengar Masalah Personel Nggak Bayar Tiket
::: News Link :::
::: News Link :::
::: News Link :::
::: News Link :::
PT KAI akan mengoperasikan sejumlah kereta tambahan.
:: News Link :::
Banjir yang melanda wilayah Pasuruan berpengaruh terhadap perjalanan kereta api. Dua kereta saat ini tertahan di Stasiun Pasuruan dan Stasiun Bangil. KA Mutiara Timur siang dari Surabaya ke Banyuwangi saat ini berhenti di Stasiun Bangil sedangkan KA Logawa dari Jember berada di Stasiun Pasuruan. Dua kereta ini tak bisa diberangkatkan karena ketinggian air mencapai 50 cm. Jalan rel yang terendam sepanjang 1 km antara Bangil-Pasuruan. Perjalanan kedua kereta berhenti sejak pukul 10.00 WIB, Rabu (12/5/2010). "Batas toleransi kita 10 cm. Karena di atas angka 50 cm maka perjalanan kereta tidak bisa kita lanjutkan," kata Kepala Humas PT KA Daops VIII, Sri Winarto Penumpang kedua kereta kata Sri untuk sementara berada di dalam kereta. Ini menunggu air surut. Karena rencananya penumpang akan diangkut menggunakan jalur darat alias naik bus. Tapi tambah Sri menunggu kondisi jalan raya. "Penumpang masih berada di dalam kereta. Kita melihat kondisi dulu. Kalau bisa jalan darat kita alihkan naik bus tapi kalau tidak bisa kita menunggu air surut sehingga kereta bisa bergerak," ungkapnya
Kereta 'Odong-odong' Mogok di Cipinang, Jalur ke Kota Tersendat
Kereta odong-odong mogok di pintu perlintasan Cipinang Lontar, Jakarta Timur. Akibatnya jalur kereta menuju arah Kota tersendat. Penumpang pun berhamburan keluar. "Penumpang turun semua, soalnya sempat mandak selama 30 menit," kata Petugas Operator Informasi Kereta Api, Amran Suhaimi saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (12/5/2010). Menurut Amran, seluruh keberangkatan kereta menuju kawasan Timur Jakarta sempat tersendat. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Kereta odong-odong tersebut berhasil dievakuasi pada pukul 07.10 WIB. "Sekarang udah normal. Cuman ada antrian saja sedikit," tutupnya.
Rabu, 12 Mei 2010 | 02:44 WIB
Hal itu karena Sumatera bagian selatan memang kaya akan potensi alam, seperti tambang dan hasil perkebunan. Wajar apabila jalan rel di Sumatera Selatan hingga Lampung dipadati kereta barang.
Salah satunya adalah pengoperasian kereta batu bara rangkaian panjang atau babaranjang dengan jumlah rangkaian yang banyak sejak 1980-an. Sebanyak 28 kereta babaranjang, meliputi 14 rangkaian bermuatan dan 14 rangkaian kosong, melintasi jalan rel Tanjung Enim di Sumatera Selatan ke Tarahan di Lampung Selatan pergi-pulang sepanjang 411 kilometer setiap hari.
Tingkat kepadatan lintasan kereta barang akan semakin bertambah. Itu karena sejak 23 Desember 2009 PT Kereta Api (KA) Divisi Regional (Divre) III Sumatera Selatan dan Subdivre III.2 Tanjungkarang mulai menguji coba kereta babaranjang dengan 60 gerbong. Tujuannya satu, meningkatkan kapasitas angkut batu bara hingga 20 juta ton pada 2014.
Persiapan dan pemeriksaan detail terhadap rangkaian kereta sudah dilakukan sejak kereta masih kosong atau sudah bermuatan hendak diberangkatkan. Seperti yang terlihat di emplasemen Stasiun Besar Tarahan di Lampung Selatan, Jumat (30/1), tim mekanik dari Stasiun Besar Tarahan tengah mengecek sistem pengeremen antargerbong.
Mereka ingin memastikan kereta dengan 60 gerbong kosong itu betul-betul berfungsi dan bekerja baik di jalan rel dari Tarahan hingga Tanjung Enim. Tidak hanya sistem pengereman antargerbong, tetapi juga kondisi fisik per gerbong betul-betul mereka perhatikan.
Eko Purwanto, Kepala Seksi Sarana PT KA Subdivre III.2 Tanjungkarang, mengatakan, pengecekan demikian juga berlaku untuk rangkaian babaranjang dengan 40 atau 46 gerbong. Khusus untuk rangkaian 60 gerbong, ini merupakan uji coba setelah sekian lama PT KA mengoperasikan kereta pengangkut batu bara dengan jumlah gerbong 40 hingga 46 unit per kereta.
Babaranjang 60 gerbong yang panjangnya mencapai 1 kilometer itu secara bertahap akan ditambahkan pada rangkaian babaranjang yang sudah beroperasi. Dengan target angkutan 9,3 juta ton pada 2010, pengoperasian babaranjang 60 gerbong bisa mengurangi tingkat kepadatan lintasan dari 14 rangkaian menjadi 12 rangkaian per hari. Akan tetapi, apabila target angkutan semakin besar, dipastikan rangkaian kereta yang melintas semakin padat.
Dwiyana Slamet Riyadi, Senior Manajer Operasi PT KA Divre III, mengatakan, karena bakal padat, PT KA sudah menyiapkan penambahan sarana dan prasarana angkutan. Jumlah gerbong dan lokomotif direncanakan ditambah.
Saat ini, untuk melayani angkutan batu bara Tanjung Enim-Tarahan, PT KA mengoperasikan 1.100 unit gerbong batu bara dan 48 unit lokomotif seri CC 202. Sebagai upaya peningkatan angkutan, sampai dengan 2014 direncanakan akan ada tambahan lokomotif seri CC 205 sebanyak 50 unit dan gerbong 1.200 unit.
Dwiyana mengatakan, penambahan sarana sebagai salah satu bentuk investasi tersebut perlu karena PT KA harus mengoperasikan tiga lokomotif CC 202 untuk sekali jalan menarik 60 gerbong. Sementara dengan lokomotif seri CC 205, rangkaian 60 gerbong cukup ditarik dengan dua lokomotif.
Penambahan sarana juga akan memampukan PT KA memelihara aset-asetnya secara menyeluruh. Selama ini, lokomotif dan rangkaian kereta hanya sempat dicek atau diperiksa beberapa jam saja begitu tiba di stasiun pembongkaran atau pemuatan, kemudian berangkat lagi. Sarana yang bagus pastinya akan mendukung upaya peningkatan angkutan.
Selain itu, PT KA juga secara bertahap menambah stasiun-stasiun baru, memperpanjang rel di sejumlah stasiun untuk persilangan babaranjang 60 gerbong, membangun rel ganda, dan sarana persinyalan. Stasiun ataupun rumah persinyalan itu akan sangat membantu pengoperasian kereta babaranjang.
Hendro Suwanto, masinis babaranjang yang ditemui di Stasiun Tigagajah, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengatakan, dengan beroperasinya babaranjang 1 kilometer itu, satu hal yang tidak boleh dilupakan dengan beroperasinya kereta sepanjang hampir 1 kilometer adalah permasalahan lingkungan yang muncul. Dari pengalamannya membawa babaranjang, jalan rel yang pada beberapa titik berada di dalam kota bisa menimbulkan antrean kendaraan yang panjang ketika babaranjang 1 kilometer itu lewat.
Demikian juga di daerah-daerah pedesaan. Masyarakat yang ingin bisa cepat melintas bisa jadi akan membuka jalan perlintasan tanpa izin. ”Bagi kereta, banyaknya lintasan liar sangat mengganggu perjalanan,” ujar Hendro.
Kepala Humas PT KA Divre III Sumatera Selatan As’ad Sayuti mengatakan, setiap kepala stasiun diharapkan bisa membantu menyosialisasikan keberadaan babaranjang 60 gerbong tersebut, sekaligus juga mengimbau masyarakat untuk tidak merusak aset kereta.
As’ad mengakui, di beberapa titik di wilayah Subdivre III.2 Tanjungkarang ada beberapa wilayah yang rawan, di antaranya rawan pelemparan batu ke kereta hingga tangan-tangan jahil penduduk yang dengan sengaja mengubah sistem pengereman gerbong.
Itu semua harus diantisipasi sejak sekarang supaya masyarakat mendukung angkutan. Terutama dengan fokus angkutan PT KA yang lebih mengutamakan angkutan batu bara dan hasil-hasil perkebunan.
::: News Link ::
:::: News Link :::
Lumajang - Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi anjlok di Desa Leduk Tempuro Kecamatan Randuagung, Lumajang. Anjloknya KA Mutiara Timur ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (7/5/2010) di gerbong pertama tepat belakang lokomotif. Anjloknya KA yang dimasinisi Kusnan bermula saat melintasi kawasan berbelok di Desa Leduk Tempuro. Saat itulah KA yang membawa 206 penumpang dan 6 gerbong itu melambatkan lajunya dan tiba-tiba anjlok. Menurut salah satu penumpang, Grena (27) asal Banyuwangi mengaku kaget saat mendengar suara grek..grek di dalam KA. Saat itu penumpang panik dan mengira jika KA anjlok. Rupanya benar adanya, KA anjlok di tengah-tengah kebun tebu. "Tadi memang mendengar suara grek-grek seperti anjlok dan ternyata benar," kata Grena yang mengaku pulang ke Banyuwangi kepada detiksurabaya.com di sela-sela dievakuasi pihak KA. Namun para penumpang tidak perlu menunggu lama untuk dievakuasi. Setelah menunggu 2,5 jam, sekitar pukul 14.30 WIB, ke-206 penumpang dievakuasi dengan KA Mutiara Timur lainnya. Hingga pukul 14.40 WIB, 6 gerbong KA masih di lokasi menunggu perbaikan.
::: News Link :::
::: News Link :::
::: News Link :::
Jakarta - Rencana pembangunan gedung baru DPR yang bakal menelan biaya Rp 1,8 triliun dinilai sebagai pemborosan uang negara. DPR juga dianggap hanya responsif jika untuk kepentingan sendiri, sementara kepentingan rakyat dilupakan. "DPR terlalu responsif untuk memenuhi kepentingan sendiri," kata Kordinator Bidang Hukum ICW, Abdullah Dahlan ketika memberi keterangan kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (5/5/2010). Menurut Dahlan, DPR hanya peduli pada kepentingannya saja, tanpa peduli pada kepentingan rakyat banyak. Dahlan lalu mencontohkan kurang respeknya DPR dan pemerintah dalam upaya merenovasi gedung sekolah yang bukan lagi miring, tapi sudah mau runtuh. "161 Ribu sekolah yang ada di Indonesia ini membutuhkan perbaikan, dan 45 persennya bahkan tidak hanya miring 7 derajat, tapi 90 derajat alias hampir rubuh," papar Dahlan. Dahlan meminta agar DPR membatalkan keinginannya untuk menganggarkan kembali pembangunan gedung baru itu. Pembangunan gedung baru hanya melukai perasaan publik. Bahkan Dahlan menilai DPR telah melakukan pembohongan publik dengan menyebut gedung lama sudah miring 7 derajat. Padahal gedung itu masih layak huni, dan hanya butuh perbaikan di beberapa bagian. Dalam jumpa pers tersebut, ICW memasang dua gambar yang kontras. Dua gambar itu disandingkan, yaitu gambar gedung SD yang roboh dan gedung DPR yang tinggi menjulang.
::: News Link :::
::: News LInk :::
Panglima Viking Ayi Beutik menyangkal adanya bobotoh yang tak membayar karcis kereta api serta merusak gerbongnya, saat bertolak dari Purwakarta ke Bandung untuk menyaksikan pertandingan Persib-Persipura, Minggu (2/5/2010). Ayi menilai PT KA lebay. "Kami sampai sekarang tidak menerima laporannya. Kadang PT KA itu suka lebay saja. Keretanya sudah rusak dibilang dirusak bobotoh," tutur Ayi setengah kesal ketika dihubungi detikbandung melalui telepon Senin (3/5/2010). Ayi menambahkan, pihaknya juga menyangsikan adanya bobotoh yang tidak membayar karcis kereta. "Kalau tidak bayar karcis kenapa dinaikkan ke kereta? Aneh kan?, apalagi jumlahnya sampai ratusan orang," imbuhnya. Lebih lanjut Ayi menuturkan, PT KA sebaiknya tidak menyalahkan sepenuhnya pada bobotoh yang sampai naik ke atas gerbong untuk menyaksikan pertandingan klub kesayangannya. "Jangan kalau ada yang celaka karena duduk di atas gerbong lantas disalahkan bobotohnya. Harusnya kalau memang tidak boleh duduk di atas ya jangan jalan. Lagian bobotoh naik ke atas karena keretanya penuh," ucap Ayi. Ketika disinggung rencana PT KA melaporkan aksi perusakan yang diduga dilakukan bobotoh ke PSSI, Ayi hanya menanggapi ringan. "Itu tadi yang dimaksud lebay, entah keretanya dirusak siapa atau memang sudah rusak dan kebetulan dinaiki bobotoh lantas lapor sana-sini," sindirnya. Menurut Ayi, Viking sendiri akan turut bertanggung jawab jika ada anggotanya yang tertimpa musibah saat akan menyaksikan pertandingan laga Maung Bandung. "Seperti kemarin ada 8 orang jatuh, pengobatannya kita bantu. Saat ini tinggal 1 orang lagi yang belum pulang. Namanya Egi (19) warga Purwakarta. Tapi rencana sore ini pulang," tandasnya.
::: News Link :::
Solo - Lima petugas PT KA yang sedang bertugas saat terjadinya kecelakaan KA Bangun Karta dengan bus saat ini diperiksa polisi di Polres Karanganyar. Hingga saat belum ada yang dijadikan tersangka dalam kecelakaan tersebut. Namun kondisi di lapangan, dipastikan saat kejadian palang pintu dalam kondisi terbuka. Kelima petugas tersebut adalah Kepala Stasiun Palur, pemimpin perjalanan KA (PPKA) di Stasiun Kemiri, seorang petugas penjaga pintu di perlintasan Jaten dan dua petugas di perlintasan Palur yang merupakan lokasi kejadian. "Dari perlintasan Palur ada dua petugas yang diperiksa karena pada saat kejadian bersamaan dengan jam serah terima tugas," ujar Abdul Chamim, Manajer Hukum PT KA DAOPS VI di sela-sela mendampingi kelima petugas PT KA di Polres Karanganyar, Senin (3/5/2010). Chamim mengatakan hingga saat ini belum bisa diambil kesimpulan karena dari kelima orang yang diperiksa memberikan keterangan yang berbeda-beda. Dicontohkannya, petugas di perlintasan Palur mengatakan pemberitahuan dari Stasiun Kemiri sangat terlambat datang. Sedangkan PPKA di Kemiri mengatakan telah melakukan tugas sesuai prosedur. Terpisah Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Dwi Erna Rustati, membenarkan bahwa hingga saat ini jajarannya masih terus mendalami dan melakukan penajaman atas kasus kecelakaan tersebut. Selain memeriksa para petugas PT KA, kata Erna, polisi juag memeriksa sopir bus, Harsono, dan juga beberapa saksi lainnya. "Belum ada tersangka. Kami masih fokus pada penajaman kasus. Yang jelas, pada saat kejadian pintu perlintasan dalam kondisi terbuka," ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi di perlintasan KA Palur, Karanganyar, Minggu (2/5/2010) pukul 19.45 WIB. KA Bangun Karta menabrak bus PO Langsung Jaya AD 1528 AF, beberapa motor serta pejalan kaki yang sedang menyeberang di perlintasan. Saat kejadian palang pintu dalam keadaan terbuka. Akibat kejadian tersebut, empat orang tewas seketika dan tiga orang mengalami kula berat. Informasi terakhir menyebutkan, korban tewas bertambah menjadi lima orang. Satu korban meninggal yang meninggal hari ini bernama Wiranto asal Wiranto (30 tahun) asal Kalipelang RT 3 RW 7, Mojolaban, Sukoharjo. Saat kejadian Wiranto memboncengkan istri dan anaknya yan masih berusia 3 tahun. Motor Yamaha Jupiter yang dinaikinya tersert bus PO Langsung Jaya yang diseruduk KA. Istri dan anaknya tewas seketika akibat kejadian tersebut. Tiga korban sekeluarga ini dimakamkan hari ini pemakaman umum desa tempat tinggalnya di Mojolaban, Sukoharjo.
Bandung - Dari 136 penumpang yang tercatat melakukan pelanggaran pada saat sweeping di Stasiun Kiara Condong, Senin (3/5/2010), 17 orang di antaranya terpaksa menggadaikan barang berharga pada petugas KA. Hal itu mereka lakukan untuk memperoleh pinjaman dari PT KA sebesar Rp 20 ribu, untuk biaya sidang di tempat. Menurut Petugas PT KA yang turut melakukan sweeping Maman Sulaeman, 17 orang yang menggadaikan ini tidak bawa uang sepeser pun. "Rata-rata barang yang disimpan penumpang ada handphone, tas, jam tangan dan jaket," terangnya. Namun ada-ada saja ulah para penumpang yang kena sweeping ini. Dua penumpang yang diberi pinjaman Rp 20 ribu untuk biaya sidang, malah membawa kabur uang itu, setelah menggadaikan KTP mereka. Kedua orang itu adalah Ali Surahman dan Wahyudin. Ali tercatat sebagai warga Garut dan Wahyudin warga Cicalengka. "Ya semestinya uang Rp 20 ribu itu dipakai biaya sidang. Ternyata mereka tidak kembali-kembali," sesal Maman. Sementara itu, Dede (19) terpaksa harus menggadaikan jaket dan sepasang sepatu kulit cokelat kesayangannya. "Habis gimana, enggak ada uang sepeserpun," ucapnya. Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian bekerjasama dengan PT KA Daop II Bandung menggelar sweeping bagi penumpang KA ke berbagai jurusan di Stasiun Kiaracondong, Senin (3/5/2010). Penumpang yang ditertibkan adalah penumpang tanpa tiket dan yang berada di kabin atau atap kereta.
KA Dirusak Bobotoh Purwakarta, Kerugian Ditaksir Rp 30 Juta
Bandung - PT Kereta Api (PT KA) mengalami kerugian sebesar Rp 30 juta, akibat ulah bobotoh yang tak bertanggung jawab. Sedikitnya 500 orang tak bayar tiket saat naik kereta menuju Bandung untuk menonton laga Persib-Persipura, Minggu (2/5/2010). Tak hanya itu, mereka pun merusak gerbong. "Dari 700 bobotoh hanya 235 yang bayar. Sisanya sekitar 500 lebih tidak bayar karcis seharga Rp 2 ribu," ujar Kepala Humas PT KA Daop II Bambang S Prayitno saat ditemui di Stasiun Kiaracondong, Senin (3/5/2010). Ia menuturkan, kereta berangkat dari Purwakarta sekitar 14.35 WIB dan di perjalanan gerbong kereta dirusak. Para bobotoh dari Purwakarta ini turun di Stasiun Cikudapateuh. Akibat kejadian ini, 30 kaca pecah dan interior dicoret-coret dengan cat semprot dan kursi penumpang dirobek. "Akibat tidak membayar dan kerusakan kami merugi sekitar Rp 30 juta," terang Bambang Sebagai tindak lanjut pihaknya akan melapor pada Polres Purwakarta dan melayangkan surat aduan pada KONI pusat dan Jabar, PSSI, penyelenggara LSI dan perwakilan bobotoh Purwakarta. Sementara itu, Vice President PT KA Daop II Slamet Suseno Prianto menyatakan untuk ke depannya pihaknya akan meminta bobotoh Purwakarta dikawal polisi jika ingin menyaksikan langsung laga pertandingan Persib di Bandung. "Kami meminta kejadian ini tidak terulang, bobotoh bisa dewasa dan tidak bertindak anarkis," tutup Slamet.